Meet my bestfriends| Za story | 03 Februari 2024 | Ep 1

nana

--

{Urutannya: aku, citra dan mila}

Assalamualaikum!

Hai, guys! It’s me, za!

Kembali melihat kebelakang, di tahun 2019. Aku merasa tahun itu cukup gado-gado banget. Karena rasanya campur aduk. Udah bisa ngalahin gado-gado sih sebenarnya. Mulai dari nilai UN-ku yang sangat rendah dan aku yang sedikit kebingungan saat masuk di bangku SMA. Tapi, jikalau saat itu aku memutuskan untuk masuk ke SMK. Maka ceritanya akan menjadi lain lagi. Aku mungkin gak akan bisa ketemu orang-orang yang banyak berjasa di hidupku sekarang. Mereka adalah teman-teman yang sangat baik dan pastinya sefrekuensi dengan isi kepalaku hahahaha.

Mila

Gadis yang body goals dan cantik satu ini, adalah temanku, bisa dibilang aku dan dia udah kaya saudara. Tapi, tetap sih aku yang paling cantik hahahaha. Kami berdua pertama kali bertemu saat SMA, rasanya waktu itu, aku gak akan percaya bisa berteman dengan mila, si cantik dari mipa 1. Mila sendiri juga gak bakal nyangka kalau dia bisa berteman dengan aku ini, sih tukang marah-marah dan hobi nge-reog. Aku dan mila, adalah teman sekelas. kalau mila lahir 2005, aku lahir satu tahun sebelumnya. Kalau mila punya badan yang tinggi, maka itu sebaliknya untukku. Kalau mila itu cantik, aku juga cantik, pake banget malah. HAHAHAHAHA, becanda dikit guys.

Berteman dan jadi akrab, membuat aku menyadari banyak hal. Aku dan mila memiliki hobi yang sama dan minat dalam bidang seni, terutama hal-hal yang berhubungan dengan membaca novel dan menulis. Kami berdua memang memiliki sedikit perbedaan, kalau mila hobi nulis cerita sad ending, aku sebaliknya. Kalau mila suka membaca cerita yang berakhir tragis, aku selalu menjadi orang pertama yang menolak semua rekomendasi novel dan bacaannya itu.

Selain itu, aku juga menyadari satu hal lagi, ternyata aku dan mila sangat sefrekuensi dalam banyak hal. Setiap pembahasan akan selalu ada cerita seru didalamnya. Bertemu dengan mila ada salah satu dari sekian hal yang sangat aku syukuri. Mungkin kami berdua tidak akan menyangka bisa berteman sampai hari ini.

Citra

Ibu sekertaris mipa 1 yang sabarnya seluas samudra, bertemu dengan citra adalah suatu kebetulan yang tidak terduga. Kami berdua bertemu pertama kali saat duduk dibangku smp. Citra yang notabene-nya adalah siswa pintar berada dikelas bilingual. Kelasku sendiri berada disebelahnya. Kami berdua dipertemukan tanpa sengaja karena saling menyukai hal yang berbau k-pop.

Seiring berjalannya waktu, kami berdua kemudian melanjutkan pendidikan SMA, disekolah yang sama. Suatu kebetulan yang tidak terduga, kami dipertemukan dikelas yang sama juga. Waktu itu aku banyak tertawa, ini benar-benar diluar rencana hahahaha.

Kalau aku dan mila terlihat seperti adik dan kakak. Maka yg terjadi dengan citra adalah sebaliknya, kami berdua terlihat seperti saudara kembar. Aku dan citra memiliki tinggi yang hampir sama dan proporsi tubuh yang cukup seimbang dengan tinggi kami. Citra sendiri juga memiliki hobi menulis cerita. Kalau mila adalah penulis cerita sad ending dan aku adalah penulis cerita happy ending. Lain halnya dengan citra, ia adalah seorang penulis cerpen dan sangat menyukai genre fiksi remaja.

Citra adalah yang paling tua diantara kami bertiga. Mungkin karena sifat alaminya, ia terkadang terlalu sabar dalam menghadapi banyak hal dan pastinya memiliki sikap tanggung jawab yang mendarah daging. Sekertaris mipa 1 ini, adalah orang yang paling bisa diandalkan dalam banyak hal.

Kami bertiga

Dunia kami bertiga mulus dan sangat lancar, pada awalnya. Akan tetapi, setelah memasuki kelas 12 dan dibantai oleh UTBK (yang sekarang berganti nama jadi SNBT) dunia tadi seketika menghilang begitu saja. Kesibukan kami diisi dengan belajar dan mengerjakan tugas.

Pada pertengahan 2022, kami bertiga dinyatakan tidak lolos UTBK. Memikirkan biaya kuliah dan jalur mandiri yang tidak sedikit, kami kemudian memutuskan untuk gap year bersama-sama. Jika ingin diingat kembali, waktu itu adalah neraka yang sesungguhnya untuk kami bertiga. Setiap hari, rasanya terlalu banyak penyesalan yang dilalui, seakan-akan usaha yang pernah dilakukan, masih belum bisa mewujudkan impian kami bertiga. Gap year selama satu tahun adalah tantangan terberat yang sangat sulit untuk diceritakan. Berbagai pertanyaan dan tatapan orang-orang menjadikan kami, seperti orang yang kekurangan motivasi dan kehilangan pondasi untuk sekedar melakukan sesuatu. Walaupun begitu, kami bertiga bangkit kembali dan mencoba lagi, berusaha sekeras yang kami bisa untuk SNBT tahun 2023. Namun, ternyata pepatah yang mengatakan usaha tidak pernah mengkhianti hasil, sepertinya perlu di perbaiki lagi. Nyatanya, usaha yang mengkhianati hasil memang benar-benar ada dan itu terjadi pada kami bertiga.

Di tahun 2023, kami dinyatakan tidak lolos lagi, waktu itu kami bertiga benar-benar tidak mampu berkata-kata dan mengekspresikan rasanya seperti apa lagi. Kami selalu berharap bahwa pengumuman kelulusan SNBT kemarin hanyalah sebuah mimpi. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi tidak seperti itu.

Namun, bangkit lagi dan berusaha menjadi tidak terkalahkan adalah hal yang paling pertama kami lakukan. Perjalanan dan lika-liku tentang cerita kami memang seperti rollercoster. Tapi, satu hal yang kami percayai bahwa, jatuh artinya kita perlu bangkit lagi. Gagal artinya masih perlu mencoba lagi. Cerita kami bertiga saat ini mungkin belum menyentuh garis happy ending. Akan tetapi, kami bertiga pasti berusaha untuk membuatnya menjadi sebuah akhir yang bahagia.

|| see u soon.

“jangan terlalu sedih akan sebuah kegagalan, jatuh artinya perlu bangkit lagi” — Za

--

--

No responses yet

Write a response